sebenernya logo ini belum fix sih bwt gamada 13, tp ya saya cukup tertarik juga nih dengan karyanya, apalagi di tambah dengan filosofinya, sayangya aku lupa siapa yg bikin logo ini, yg jelas maba juga ko,mudah mudahan gapapa deh ngepost hasil karyanya,
ini nih,,
- Angka 13 merupakan angka
angkatan gamada
- Angka berbentuk seperti kupu-kupu memiliki makna
bahwa kupu-kupu memiliki siklus hidup yang tidak mudah. Untuk mencapai
kedewasaan kupu-kupu harus bermetamorfosa. Metamorfosa ini dimaksudkan bahwa Gamada 13 siap bermetamorfosa
menjadi cendekiawan sesuai cita-cita bangsa
- Empat kupu-kupu yang sayapnya mengarah ke 8
penjuru mata angin memiliki arti bahwa Gamada siap 'terbang'/ memberikan
manfaat ke semua, siapapun dan di mana pun
- Tulisan "gamada 13" menunjukkan bahwa
Gamada 13 adalah manusia yang dinamis
- Warna-warna dalam logo mengangkat Bhineka Tunggal
Ika sebagai prinsip. Gamada 13 mampu hidup dalam persatuan meski memiliki latar
yang berbeda-beda
nah gimana menurut kalian, setuju ga kalau logo ini di jadikan logo gamada 13??
filosofi logo gamada 13
Selasa, 27 Agustus 2013
Diposting oleh
Unknown
di
05.50
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

my poem :
Jumat, 23 Agustus 2013
Keramaian ini membuatku
semakin sepi
Tawa ini membuatku
semakin sedih
Dan jeritan ini membuat
ku semakin menangis
Aku kehilangan semangat
Otakku tidak mau berfikir
Kakiku sulit untuk
melangkah
Hatiku merasakan sakit
Dan kembali terkoyak saat
kudengar suara yg sama
Di tengah kesunyian,
Aku hanya bisa menitikkan
airmata
Terisak dan terus terisak
Hingga mataku sembab
Dengan apa ku harus
menjalani semua ini
Dengan siapa ku berbagi
cerita
Serta bagaimana aku
sanggup menghadapinya
Mereka semua kini tak bersamaku
Aku tak bisa mendengar
suara nan merdu itu
Aku tak bisa melihat
wajah yg teduh itu
aku tak bisa merasakan
sentuhan yg lembut itu
Dan aku tak bisa kembali
sesukaku
Dalam hitungan detik
Semua itu akan menjadi
antonim untuk waktu yg tidak singkat
Haruskah aku memutar
waktu?
Aku benar benar ingin
melihat sejarah yg dulu
Cerita yg benar benar
penuh perjuangan
Tapi nampaknya aku sudah
terlambat
Revolusi hidupku sudah di
mulai
Seleksi alampun sedang
diadakan
Aku harus bisa
beradaptasi
Meskipun berada di ruang
yg sempit
Bersama dengan spesies yg
sama
Aku harus bisa terlihat
diantara mereka
Aku harus bisa
memancarkan sinarku
Aku harus bisa
mengepakkan sayapku
Aku sedang
bermetamorphosis
Aku tidak boleh dibantu
Aku harus melalui tahapan
ini
Dengan diriku sendiri
Hingga saatnya akan tiba
Aku bisa berubah
Akan ku kepakkan sayapku
Aku akan terbang ke
tempat yg tertinggi
Meskipun bukit terus
melengkung
Meskipun langit terkadang
hitam
Dan meskipun angin
membelokkan arahku
Tapi aku tak pernah takut
terjatuh
Sebaliknya Aku akan
semakin terbang tinggi
Demi mereka yg penuh
harap denganku
Diposting oleh
Unknown
di
23.23
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

my poem
Minggu, 11 Agustus 2013
morfologi kaktus itu unik seperti diriku
tumbuhan yang tidak terlalu tinggi
namun juga tidak bisa dikatakan pendek
hidupnya kesepian
bahkan sesama genus pun tidak saling berdekatan
tidak bisa terkait layaknya tanaman semangka
hanya berdiri kaku
diatas tanah gersang
dibawah terik matahari
meskipun takut namun tetap berdaptasi
kepada alam
kumohon agar dia tidak terseleksi
karena
walaupun tubuhnya kelihatan kaku dan tampak tegar
kaktus dengan mudahnya di robohkan
meski kaku dan di penuhi duri
didalamnya tersimpan air
meski kulitnya tebal
tekstur di dalamnya begitu lembut
meski kulitnya dilapisi lilin
namun dengan mudahnya tersayat
tapi aku suka kaktus
tetap berdiri tegak
menemani kekurangannya
tumbuhan yang tidak terlalu tinggi
namun juga tidak bisa dikatakan pendek
hidupnya kesepian
bahkan sesama genus pun tidak saling berdekatan
tidak bisa terkait layaknya tanaman semangka
hanya berdiri kaku
diatas tanah gersang
dibawah terik matahari
meskipun takut namun tetap berdaptasi
kepada alam
kumohon agar dia tidak terseleksi
karena
walaupun tubuhnya kelihatan kaku dan tampak tegar
kaktus dengan mudahnya di robohkan
meski kaku dan di penuhi duri
didalamnya tersimpan air
meski kulitnya tebal
tekstur di dalamnya begitu lembut
meski kulitnya dilapisi lilin
namun dengan mudahnya tersayat
tapi aku suka kaktus
tetap berdiri tegak
menemani kekurangannya
Diposting oleh
Unknown
di
21.39
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

my poem : tanpa mereka
Selasa, 06 Agustus 2013
3 anak kecil yang melamun
seketika dikagetkan suara petir
menghujam jantung ketiganya
meningkatkan frekuensi denyutan
meledakkan hati
memecahkan air mata
mengeluarkan suara tangis
hanya bisa terisak
meringkuk dalam balutan kain tipis
di atas tempat pembaringan yg dingin
seperti orang gila tanpa ekspresi
memendang langit langit
beberapa kali memejamkan mata
bibirnya bergetar
tubuhnya terguncang
menahan ketakutan yang teramat
semakin lama seperti
jantungnya berhenti berdetak
darahnya berhenti mengalir
napasnya terhenti
otaknya tak berfungsi
kaku diantara kebisingan
inikah yang diinginkan?
kedamaian..
tanpa mereka???
seketika dikagetkan suara petir
menghujam jantung ketiganya
meningkatkan frekuensi denyutan
meledakkan hati
memecahkan air mata
mengeluarkan suara tangis
hanya bisa terisak
meringkuk dalam balutan kain tipis
di atas tempat pembaringan yg dingin
seperti orang gila tanpa ekspresi
memendang langit langit
beberapa kali memejamkan mata
bibirnya bergetar
tubuhnya terguncang
menahan ketakutan yang teramat
semakin lama seperti
jantungnya berhenti berdetak
darahnya berhenti mengalir
napasnya terhenti
otaknya tak berfungsi
kaku diantara kebisingan
inikah yang diinginkan?
kedamaian..
tanpa mereka???
Diposting oleh
Unknown
di
17.32
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

my poem
es yang dulu membeku kini kembali mencair
kudapati lingkaran spektrum warna itu
mentransfer gelombang elektromagnetik
menguraikannya lagi menjadi partikel yg lebih kecil
melepaskan gaya adhesi kohesi
menjadikannya air sungai kehidupan
bergerak bebas namun pasti
hanya satu tujuan
membawa banyak perubahan
kudapati lingkaran spektrum warna itu
mentransfer gelombang elektromagnetik
menguraikannya lagi menjadi partikel yg lebih kecil
melepaskan gaya adhesi kohesi
menjadikannya air sungai kehidupan
bergerak bebas namun pasti
hanya satu tujuan
membawa banyak perubahan
Diposting oleh
Unknown
di
17.21
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

My poem: 2 atau 3
2 atau 3?
Ada kalanya kita dihadapkan pada
2 pilihan
Antara cinta dan cita cita
Mana yg akan kau pilih...
Aku begitu tak berani untuk
memutuskan
Aku igin mengejar cita cita,,
Tapi aku juga tidak menginginkan
kehilangan cinta
Namun tak semudah yang ku bayangkan,,
Dua hal itu terus menyalip
Menerobos dinding pertahanan yg
paling kuat
Aku bingung apa sebenarnya yg
sedang aku kejar,,
Hingga aku memutuskan sebuah
pilihan
Namun pada kenyataannya apa yg
sedang aku kejar
Justru membuatku semakin jauh
darinya
saat ini,,
Aku sudah selangkah didepan
Namun aku belum merasakan
kebahagiaan yg sebenarnya
Aku sadar
Apa yang aku kejar ternyata juga
tidak memberikan kebahagiaan hati
Kebahagiaan adalah
Saat aku bisa berbagi bahagia ini
bersamamu
Aku merindukan saat saat yg dulu
lagi
Di dalam hatiku ada sedikit rasa
penyesalan
Kenapa aku harus memilih jalan
ini?
Terlau berat untuk tidak bertemu
denganmu lagi
Namun bertemu dengamu juga
membuatku semakin pedih,,
Rasa ini memang sulit di
deskripsikan
Namun begitu mudahnya datang dan
pergi..
Aku yakin aku bisa hidup tanpamu
Tapi bagaimana dengan perasaan
ini?
Perasaa ini terlalu kuat untukku
aku lah orang yg dulu membuatmu
merasa tersakiti
tapi kini,,mengingat semua itu
justru membuatku semakin sakit
aku mnyesal..
aku berharap
meskipun aku tidak menjadi
milikmu
tapi aku masih bisa melihat
wajahmu
karena melihat wajahmu pun sudah
membuatku bahagia
sekarang aku sudah mulai bisa
menerima kenyataan
aku dan kamu itu berbeda..
aku mencoba mengikhlaskan semua
tapi kenyataan sekarang lain,,
aku dihadapkan pada fakta bahwa
aku dan kamu akan bertemu
kenapa malah jadi seperti ini..
benar benar bukan seperti yg sedang aku inginkan,,
aku kaget,heran,namun terselip
juga rasa bahagia
kenapa takdir berkata lain
disaat aku ingin mengakhirinya
kenapa akau di hadapkan pada satu
kata yg membuatku sesak
pertemuan,,
bagaimana aku menjalani semua ini
nanti??
Bertemu dengannya di tempat yg
sama,,
Dalam waktu yg lama pula,,
Bagaimana aku akan memulai semua
ini
Haruskah aku bersikap biasa
Seperti tidak pernah ada hubungan
Tapi aku tidak bisa,,
Kenangan kenangan itu tidak bisa
terhapus begitu saja dari memoriku
Apa lagi setelah mengetahui
Bahwa kau meminta untuk tetap
menyimpan kenangan itu
Seperti yg kau bilang
Ada saatnya kenangan itu akan
berubah menjadi kenagan yg lebih indah
Hanya menunggu waktu itu datang
Sepertinya tuhan memang
mengabulkan doamu
Apakah itu berartii aku yg salah?
Aku bingung
Aku semakin bingung
Kau memintaku memulai semua dari
awal
Kau memintaku kembali
Tapi aku sungguh tak bisa
aku tidak mau menyakiti orang
kedua kalinya
Jika aku menolaknya
Akankah dia mau menerima alasanku
Akankah dia mampu menerima
kenyataan
Kalau aku sekarang sudah dekat
dengan seseorang
Seseorang yg bahkan sangat kau
kenal
Aku tidak yakin kau bisa menerima
semua ini
Aku takut ini menjadi akhir
persahabatanmu dengannya
Aku takut kau membenciku
selamanya
Aku takut melukai mu untuk yg
kedua kalinya
Maaf
Aku hanya bisa seperti ini
Aku tidak bisa memberikan
kepastian
Aku sangatlah pengecut
Biarkan aku saja yg menjadi orang
yg berslah dalam kasus ini
Aku terlau bingung memberimu
jawaban
Haruskah aku menghentikan kedua
duanya?
Tapi bagaimana konsekuensinya
Aku takut akan mematahkan
perasaan orang untuk ke tiga kalinya
Kalau kalian memang percaya
takdir
Biarlah takdir yg membawa kita
Diposting oleh
Unknown
di
17.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

my poem: luka ini
Hey hey hey..
Ahaha..akhirnya inget juga bwt ngepost hasil karyaku, beneran loh teman
teman di bawah ini puisi original made in nining sagita *ceileh pamer.. tp gpp dumz,hehe..
Sebenernya bukan bener bener puisi si, tapi ya mau bilang apa ya bwt tulisanku
kali ini?
Diary-rada alay
Puisi-tapi ga puitis
Karya ilmiah- lebih ga ilmiah
Nah Sebenernya sih ini curhatan perasaanku pas lagi sebel sebel sama seseorang
Dan daripada kalian penasaran n akunya sendiri bingung nentuin itu
karangan jenis apa,,mending langsung baca aja deh,,
Yuhuuu~~~~ .... !!!
Luka Ini
Ternyata selama ini aku salah
menilai dirinya
Dengan apa yg telah dia lakukan terhadapku
Kini aku menyesal harus berkorban untuk dia
Aku merasa pengorbanan ini sia
sia
Karena pada kenyataannya
Dia tidak pernah berbuat
sebaliknya terhadapku
Atau mungkinkah aku yg terlalu
egois?
Ah..rasanya tidak juga
Entah sudah keberapa kali
Hati ini dibuat sakit olehnya
Tiap kali dia memandangku,,
Mataku ini merasakan kejenuhan yg
teramat
Astaghfirullah,,
Sorot matanya benar benar
mengisyaratkan
Kebencian terhadapku..
Aku takut dengan caranya itu
Akan merusak hubungan suatu saat
nanti
Karena aku juga bukan sosok yg
terlalu kuat untuk menerima
Aku juga punya amarah,,
Aku juga punya hak..
Aku juga punya kemampuan..
Lihatlah,,aku ini manusia
Walaupun demikian,aku tetap tidak
bisa memunculkannya begitu saja
Di suatu ruang yg sangat peka namun
tak terlihat ini
Aku masih menyimpan rasa sayang
dan kasihan untuknya,,
Rasa sayang itu seringkali
menutupi bagian hitam di sudut hatiku
Namun aku juga tidak bisa
mengelak,,
Luka di hatiku masih bisa
kurasakan
Bahkan lukanya semakin hari kian
kurasakan
Semakin hari semakin bertambah
Hingga meninggalkan bekas
Yg bahkan dengan apapun juga,,
Aku tidak tahu cara menghapusnya
Aku takut luka ini akan menjadi
lubang yg terdalam,,
Aku takut
Organ penawar racun ini tidak
berfungsi lagi
Lalu apa jadinya,,
Bagaimana kalau aku ingin menepis
semua racun darinya?
Apa itu semua harus lewat indra pendengaranku?
Tidak mungkin
Bahkan indra yg satu ini pun
berhasil kau lumpuhkan,,
Semua perkataan pedas yg kau
semburkan
Membuat gendang telingaku tak
berfungsi
Saluran eustachiusku pun putus
Suara itu tak bisa ku cerna
Seperti angin melalui terobosan
Hanya berlalu.
Ingin rasanya mulutku ini
mengatainya,,
Namun apa daya aku hanya bisa
bungkam
Hanya bisa mnyimpan semuanya dalam
rasaku..
Hingga sesak ini terus
menggerogoti dadaku
Menahan udara yg seharusnya ku
hembuskan
Namun justru air matalah yg turun
Basah,,
Seperti jalanan yg di guyur hujan
malam hari,,
Meskipun basah dan licin,,
Roda roda itu terus melintas,
Hanya cahaya yg bisa membuat
jalanan itu terlihat
Tapi mana cahaya yg akan dia berikan untukku??
Dari semua perlakuannya
terhadapku,,
Tidakkah dia ingin mengatakan
satu kata?
Maaf
Tidakkah dia ingin
mengatakannya??
Sungguh???
Ah kenapa aku harus mengharapkan
demikian
Walaupun bisa,mungkin tidak
untukku..
Walau aku bisa memaafkannya,,
Akankah hati ini juga bisa
menerimanya..
Sepertinya aku juga tidak terlalu
berbeda darinya
Tidak,,
Kata itu mungkin salah
Aku memang berbeda darinya,,
Dibandingkan dengan dia
Aku lebih hebat kan?
Aku percaya tuhan itu bersamaku,,
Tapi kenapa hati ini terus
merasakan yg tidak tidak??
Mungkin karena hatiku yg sudah
terlanjur disakiti?
Karena Meskipun aku melakukan hal
besar,,
Semua itu dianggap biasa saja,,
apa yang akan dia berikan untukku?
Hanya luka yang dia tinggalkan,,
Meskipun akuada untuknya,,
Meskipun aku membantunya
Tapi tak ada balasan yg benar
benar membuatku bahagia
Benarkah dia itu manusia
Bukankah manusia mengucapkan
terimaksih untuk orang yg membantunya,,
Ya tuhan,, aku ingin sekali dia
bisa mengatakan itu untukku,
Karena pada kenyataanya,, satu
kalipun aku belum mendengar kata itu yg begitu tulus,,
Aku sungguh berharap,,
Yah mungkin saja dua kata diatas
bisa menjadi obat penenang untukku..
Jika tidak,,
Luka ini,,
Dengan apa kau
mengobati??????????????????
Diposting oleh
Unknown
di
07.59
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Langganan:
Postingan (Atom)